Saturday, August 25, 2012

Mengenalkan Konsep Waktu Pada Anak


Balita masih perlu dibimbing soal pemahaman tentang konsep waktu. Karena terkadang pertanyaan tentang kapan hari ulang tahunnya terus saja ditanyakannya. Padahal kita sudah menjawabnya dengan menyebutkan satu tanggal.

Bagi anak-anak usia 3 tahunan, pengertian tentang “sekarang”, “yang lalu” dan “akan datang” masih sangat kabur. Ia hanya kenal waktu sekarang, waktu miliknya sesuai caranya berpikir yang masih sangat egosentris, berpusat kepada kebutuhannya sendiri. Kekaburan ini dapat kita amati dari pernyataan-pernyataan khas anak di rentang usia ini, seperti “Saya sudah makan besok”, atau “Kemarin saya mau mandi, lalu ikut Bunda”.

Anak perlu bantuan untuk memahami konsep “waktu” yang memang sulit bagi anak-anak usia dini karena waktu bukan sesuatu yang dapat mereka sentuh, rasakan atau eksplorasi. Latihan dan motivasi  yang kita berikan akan sangat membantu. Membantunya mengenali konsep waktu bisa dengan menyebutnya  berulang-ulang. Namun, tak perlu berharap anak segera bisa menguasai konsep ini karena ia sedang menata pemahamannya.

Bagaimana membantu anak mengembangkan pemahamannya tentang konsep “waktu”?


1. Dengan Bernyanyi

Perkenalkan nama-nama hari dalam seminggu lewat syair berirama. Kegiatan belajar dengan cara ini lebih mudah dan menyenangkan bagi anak. Manfaatkan kemampuan mengingat anak yang semakin baik. Misalnya, “Pada hari Sabtu, ayah ada acara di kantor”, atau “Hari Kamis nanti, kita ada agenda PAUD ya.." 

2. Bacakan cerita

Pilih buku cerita dengan topik terkait “waktu”. Anak akan belajar lewat cerita yang ia dengar dan gambar-gambar menarik yang ia lihat. Sekali waktu, tanyakan tentang apa yang sudah pernah kita ceritakan berulang kali untuk mengukur pemahamannya.    

3. Ngobrol seru 


Tentunya dengan sering-sering menggunakan kata yang mengandung unsur waktu. Masukkan dalam setiap pembicaraan pada anak periode waktu seperti pagi, siang, sore atau malam. Misalnya, “Selamat pagi. Pagi hari adalah saatnya kamu mandi”, “Saat perut kamu lapar dan hari terang benderang itu tandanya siang”, “Sore adalah waktunya kamu bermain dengan teman-teman di taman”, atau  “Hari sudah malam, karena itu Bunda menyalakan lampu kamar.” Menjelang usia 4 tahun, pemahaman anak bahwa sehari terdiri dari beberapa periode waktu akan semakin baik.

4. Gunakan kata-kata yang terkait waktu


Seperti menggunakan kata “kemarin”, “hari ini”, dan “besok” saat kita berbicara dengan anak. Misalnya, “Kita pergi ke kolam renang pada hari Selasa, dan itu adalah besok”, lalu kita bisa menunjuknya pada kalender agar tampak lebih konkret untuk anak. Hindari penggunaan definisi tentang waktu yang terlalu lama, misalnya “tahun depan”. Sebagai gantinya katakan, “..saat kamu pindah rumah ke Depok”, akan lebih mudah dipahami anak.   

5. Gunakan kalender spesial


Gantungkan kalender sederhana di kamarnya. Beri tanda atau tempelkan stiker menarik di hari-hari istimewanya, misalnya hari ulang tahun dan hari libur. Ajari anak memberi tanda silang pada tanggal hari itu dan hari-hari berikutnya setiap sebelum ia pergi tidur. Lebih mudah menghitung mundur hari-hari yang ia tunggu, terutama hari ulang tahunnya. Kesabaran anak pun terasah. Tanpa sadar anak mempelajari proses pencetakan tanggal-tanggal kalender yang bergerak dari kiri ke kanan.  
 

6. Gunting rantai


Untuk hari spesial, seperti hari ulang tahun anak, kita bisa membuat sesuatu yang bisa menggambarkan berlalunya waktu secara menarik dan interaktif. Misalnya, gunting kertas menjadi bentuk cukup panjang, lalu rekatkan masing-masing ujungnya setelah sebelumnya dikaitkan antara satu dengan yang lain sehingga terbentuk rantai. Bila mungkin, lakukan bersama anak. Jumlah mata rantai sesuai jumlah hari sampai hari ulang tahunnya. Khusus untuk “mata rantai” yang menunjukkan hari ulang tahunnya, buat lebih besar atau beri hiasan menarik agar tampak menonjol dibanding “mata rantai” lain. Gantungkan di tempat yang mudah terlihat dan mudah bagi anak untuk merobek atau menggunting satu demi satu “mata rantai” setiap malam. Nikmati kebahagiaan anak saat melihat “rantai” semakin pendek, yang berarti hari ulang tahunnya semakin dekat.

7. Berkenalan dengan jam


Walau belum betul-betul paham, anak  di rentang usia ini sedikit demi sedikit dapat membaca jam dengan cara sangat sederhana. Kemampuannya mengenal angka yang sudah mencapai 10 bahkan 20, membantu kepandaiannya membaca jam. Beri anak buku cerita yang dilengkapi mainan jam lengkap dengan jarum panjang dan jarum pendek. Tunjukkan cara sederhana membaca jam, yaitu hanya dengan membaca jarum pendeknya. Misalnya, bila jarum ini menunjuk angka 1, dibaca jam satu. Bila ia sudah dapat membaca jarum pendek, beri penjelasan makna jarum panjang jika jarum itu terletak di angka 6 dan 12. 
Cukup sampai di situ saja dahulu. Perlahan-lahan secara bertahap pemahaman anak tentang waktu akan meningkat.  













Sumber : ayahbunda.co.id