Sunday, July 1, 2012

Bagaimana Terjadinya Bunyi

Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal. Bunyi ditimbulkan oleh benda yang bergetar. Syarat bunyi dapat didengar antara lain :
1.    Ada sumber bunyi; semua benda  yang bergetar dengan frekuensi audiosonik.
2.    Terdapat medium perantara, yaitu zat padat, cair, dan gas.
3.    Indra pendengaran yang baik

kejar paket c
Proses terjadinya bunyi pada lonceng dapat digambarkan sebagai berikut. Akibat getaran sumber bunyi (lonceng), tekanan udara di sekitar sumber bunyi berubah-ubah. Perubahan tekanan ini akan diteruskan ke udara disekelilingnya sehingga usikan dari sumber bunyi dapat merambat ke segala arah. Perambatan usikan ini dinamakan gelombang bunyi. Perubahan tekanan mengakibatkan adanya udara yang renggang dan mampat. Pola mampatan dan renggangan yang terjadi akan sesuai dengan getaran sumber bunyi dan arah getaran usikan. Pada penjalaran gelombang bunyi di udara, arah getar usikan sama dengan arah perambatan gelombang. Jadi, di dalam udara gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal.

Selama bertahun-tahun, ahli saraf Universitas Brown James Simmons membuat dokumentasi perburuan mangsa oleh kelelawar dengan terbang berkelompok atau secara individu. Satu pertanyaan yang ingin ia jawab, kenapa kelelawar tak pernah menabrak benda yang dilaluinya atau menabrak kawannya?
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences edisi awal, para ilmuwan melaporkan kelelawar memancarkan frekuensi suara yang mendeteksi gerakan dan hambatan sekitar. Mereka menemukan kelelawar membuat template mental dari setiap siaran dan gema untuk membedakan pantulan echo benda satu dengan lain.


kejar paket c
Penelitian ini penting untuk desain sistem sonar radar yang lebih baik dengan memanfaatkan kemampuan alami kelelawar. Kelelawar memiliki kemampuan menggunakan gema sebagai pengidentifikasi objek tak kelihatan. Para peneliti ini menyusun jaringan rantai dari langit-langit ke lantai. Mereka menguji kemampuan kelelawar cokelat besar pada berbagai jalur penerbangan dan mengubah kondisi jala dengan cepat.

Mikrofon radio mini dilekatkan pada kepala kelelawar untuk merekam suara mereka. Mikrofon lainnya ditempatkan di ruangan pencatat gema. Gerakan kelelawar difilmkan dengan kamera resolusi tinggi. Tim segera sadar kelelawar dihadapkan dengan gema tumpang tindih. Itu bisa menciptakan kebingungan mencari lokasi hambatan dan bisa memproduksi benda tidak nyata. "Ketika ada banyak hambatan dalam lingkungan, kelelawar memancarkan suara dengan cepat," kata Mary Bates, mahasiswa pasca sarjana tahun keempat di Brown. "Itu tidak bisa menunggu suara lain kembali sebelum memperbarui citra."

Kelelawar mengatasi kebingunan ini dengan membuat sebuah template, atau mental sidik jari, berdasarkan pancaran suara dan gema. Dengan cara itu, kelelawar hanya perlu sedikit mengubah frekuensi dari siaran untuk membuat echo template yang tak sesuai dengan aslinya. Tim menemukan kelelawar mengubah pancaran frekuensi tak lebih dari 6 Kilohertz. "Mereka sudah berevolusi, sehingga mereka bisa terbang dalam kekacauan," kata Simmons, profesor ilmu syaraf. "Kalau tidak, mereka akan menabrak pohon dan cabang."

Gelombang bunyi didengar apabila ada zat antara atau merambat melalui zat antara berupa gas atau udara, zat Cair dan zat padat. Bunyi yang senantiasa kita dengar berasal dari sumber bunyi yang merambat melalui udara. Oleh karena itu, di dalam ruang hampa gelombang bunyi tidak dapat didengar. Hal ini dapat  dibuktikan dengan percobaan Bel listrik.

Ijazah Paket A, Paket B, dan Paket C