Wednesday, June 13, 2012

Mengenalkan Televisi

kejar paket c
Mengenalkan televisi pada anak umur 3 – 7 tahun harus lebih kepada memberitahukan informasi mengenai dampak positif dan negatif televisi pada anak. Psikolog menuturkan menonton televisi, bermain game di laptop atau dari smartphone, sama bahayanya seperti anak-anak mengonsumsi junk food. Untuk itu harus diberikan batasan yang jelas.


Dr Aric Sigman dalam acara konferensi tahunan Royal College of Paediatrics menuturkan orangtua harus membatasi anak-anaknya menghabiskan waktu di depan layar. Jika tidak maka anak-anak ini akan memiliki risiko gaya hidup tidak sehat yang terkait dengan diabetes dan penyakit jantung.

Dr Sigman mengungkapkan anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun sebaiknya hanya sedikit atau tidak ada waktu untuk menonton televisi setiap hari, anak berusia 3-7 tahun seharusnya boleh menonton televisi tidak lebih dari 90 menit dan remaja hingga 18 tahun hanya boleh maksimal 2 jam setiap hari.

Televisi juga berdampak mempengaruhi otak anak, mata, dan jiwa serta perilakunya. Gelombang sinar yang dipancarkan televisi sangat tidak baik untuk anak berlama-lama di depan televisi. Belum lagi muatan dari siaran televisi saat ini, yang kalau tidak selektif sangat mempengaruhi kejiwaan anak.

Berikut beberapa tips untuk orangtua di dalam memperkenalkan televisi pada anak.

  1. Pilihkan film yang bagus untuk anak, yang sesuai dengan kebutuhan psikologis anak.
  2. Dampingi anak ketika anak menonton televisi.
  3. Jelaskan kepada anak mana yang harus dicontoh dan mana yang tidak perlu dicontoh.
  4. Bimbinglah ia dengan mengarahkan kepada anak agar tidak menonton film-film orang dewasa.
  5. Jangan biarkan anak asyik menonton televisi terlalu lama, karena berkibat anak akanmenjadi malas melakukan aktivitas lainnya.
  6. Berita kriminal dan kekerasan sebaiknya dihindarkan dari hadapan anak-anak, kalaupun terpaksa , jelaskan jika seseorang berbuat jahat seperti seperti yang ditayangkan televisi, akibatnya akan ditangkap oleh polisi dan dimasukkan ke penjara. Berikan penjelasan sehingga anak takut melakukan kekejian atau suat tindak kejahatan.
  7. Yang perlu disadari, bahwa pola menonton televisi orangtua akan mempengaruhi pola menonton televisi anak, ketidak mampuan orang tua dalam mengatasi ketagihan menonton televisi menunjukkan juga tingkat ketidakmampuan orangtua dalam mengatur jadwal menonton televisi anak. Sebagai patokan, jangalah izinkan anak-anak duduk lebih dari dua jam per hari di depan televisi atau video.
  8. Banyak orangtua menjadikan televisi sebagai pengasuh yang paling murah. Kalua Anda sungguh cinta kepada anak, hendaknya hentikan kebiasaan itu. Kita perlu memberikandisiplin yang baik dalam pola menonton televisi. Secara praktis, orang tua sebaiknya berinteraksi dengan anak untuk menentukan dan membimbing anak man acara yang patut ditonton, berapa lama, dan berapa lama waktu menontonnya. Penjelasan yaang amasuk akal akan membantu anak untuk dapat menentukan pilihan program yang baik, benar, dan tepat.
  9. Pada umumnya acara menonton televisi hanyalah untuk mengisi waktu luang. Karena itu, merencanakan program pengganti untuk menonton televisi perlulah diadakan. Ajaklah anak untuk bermain bersama. Pergi ke perpustakaan, hiking, camping, atau jalan-jalan bersama akan lebih berguna dari pada menonton televisi.

Ijazah Paket A, Paket B, dan Paket C